SAHABAT KOLI 2009

komunitas yg berdiri atas rasa kebersamaan dan rasa kepedulian kita terhadap sesama, keinginan utk membangun persaudaraan yg lebih luas, melebarkan syap utk mendapatkan teman yg sebanyak2nya.. dengan slogan "KARNA KITA SODARA", merupakan kata2 penyemangat kita utk terus berkembang seiring berjalannya waktu sehingga dapat menguatkan tali persaudaraan kita guna membangun kesatuan dan persatuan antarsesama.. "KARNA KITA SODARA"

Jumat, 26 Agustus 2011

Prinsip Kerja Aerosol & Inhalasi

Diposting oleh sahabat koli 09 |

1.         PRINSIP KERJA AEROSOL
Aerosol adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zak aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Ukuran partikel bahan aktif berkisar antara 0,5 hingga 10 µm, untuk meminimalisir penghantaran dan penyimpanannya dalam cairan pernafasan. Sebagian besar menyetujui bahwa ukuran 3 hingga 6 µm adalah yang paling efektif. Jika partikel-partikel bahan aktif lebih besar dari 10 µm maka akan tersimpan atau tertahan pada saluran pernafasan bagian atas, sementara jika ukuran partikel kurang dari 0,5 µm akan dikeluarkan atau melekat pada dinding-dinding mulut setelah fase ekshalasi
Aerosol bekerja dengan prinsip sebagai berikut :
a.       Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair. Dalam keadaan keseimbangan, fase uap naik, fase air turun.
b.      Komponen zat aktif dari obat dilarutkan/didispersikan dalam fase cair dari gas tersebut.
c.       Fase uap memberi tekanan pada dinding dan permukaan fase cair.
d.      Jika pada fase cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
e.      Jika tombol pembuka (aktuator) ditekan, katup terbuka, fase cair didorong keluar selama aktuator ditekan.
f.        Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap.
g.       Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.

2.         PRINSIP KERJA INHALASI
Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek local atau sistemik.
Cara konsumsi obat dengan metode hirup atau hisap ini lebih dikenal dengan istilah inhalasi. Biasanya pengobatan demikian dilakukan oleh penderita asma, untuk melegakan pernafasan yang mendadak sesak.
Namun, pengobatan inhalasi tak hanya dengan obat hisap langsung pakai, tapi ada juga yang menggunakan alat seperti nebulizer maupun ventilator. Dan bukan bagi penderita asma saja, penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) yang banyak diderita perokok berat dan bronchitis akut juga bisa memanfaatkan pengobatan ini.
Inhalasi memang suatu bagian dari fisioterapi yang memakai obat dalam bentuk uap untuk saluran nafas menuju paru-paru. Obatnya bisa dalam bentuk spray ataupun cair. Yang cair ini bisa dijadikan uap dengan bantuan alat.
Nah, khusus obat dalam sediaan cair, dapat dijadikan uap dengan bantuan alat yang disebut nebulizer. Alat yang mampu menghasilkan tekanan udara (sekitar 0,8 bar) atau getaran ultrasonik yang tinggi ini sanggup memecah obat cair menjadi partikel uap yang sangat kecil, sekitar 0,1 milimikro.
Partikel uap ini dapat masuk dengan mudah hingga ke saluran nafas bagian bawah. Pada penggunaan untuk tujuan terapi, inhalasi dengan cara ini dapat meredakan gangguan sesak nafas seperti pada penderita asma maupun PPOK.
Ada beberapa jenis inhaler:
1.   MDI (Metered Dose Inhaler).
Yang paling umum adalah MDI (Metered Dose Inhaler) yang diberi tekanan udara dan diukur dosis pengisapnya. Pada MDI, obat-obatan biasanya disimpan dalam bentuk larutan yang diberi tekanan udara dalam tabung kecil yang berisi propellan, meskipun mungkin juga bisa dalam bentuk suspensi. Prosedur yang benar untuk menggunakan MDI adalah pertama, mengambil nafas dan keluarkan sepenuhnya, masukkan pompa ke dalam mulut kemudian ambil nafas, tekan ujung tabung untuk melepaskan obat.
2.   DPI (Dry Powder Inhalers)
Selain MDI jenis inhaler yang lain adalah DPI (Dry Powder Inhalers), yang melepaskan dosis obat sebagai serbuk aerosol yang dihisap oleh pasien
3.   Nebulizer
Nebulizer yang melepaskan aerosol sebagai kabut yang dibuat dari formulasi cair.

Subscribe